Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Untuk
postingan pertama saya akan membiciarakan tentang tugas saya yang diberikan
oleh ibbu herawati dosen mata kuliah pengembangan diri .
kemarin saya
mendengarkan sebuah cerita ilusi yang diceritakan oleh dosen saya . Dia
menceritakan tentang seorang programmer yang mengalami kesulitan ekonomi . Pada
saat itu uang si programmer itu hanya cukup untuk ongkos pergi kerja untuk hari
itu saja, sementara dirumah susu untuk anaknya yang masih bayi baru saja habis .
sehingga ia tidak hanya butuh untuk uang makan tetapi ia juga butuh uang untuk
membeli susu yang dibutuhkan oleh anaknya dan juga ia butuh uang untuk ongkos
pulang kerja . Lalu dikantor saat ia mengerjakan tugasnya sebagai seorang
programmer datanglah klien yang ingin dibuatkan sebuah program . dan program
ini bernilai 1 milyar . Jika si programmer ini menyetujui si klien akan
mendapatkan keuntungan sebesar 40% dari hasil programnya yaitu 400 juta dan si
programmer ini akan mendapatkan keuntungan sebesar 60% atau 600 juta dan uang 5
juta sebagai uang mukanya. Si programmer ini bimbang apakah ia akan menerima
tawaran ini atau tidak karena ia sedang membutuhkan uang untuk dia dan
keluarganya . Lalu dosen saya memberikan pertanyaan “Jika kalian saat ini menjadi
seorang programmer di cerita tadi maka kalian akan memilih ia atau tidak untuk
proyek ini dan berikan alasan kalian ?” . Lalu teman saya ada yang menjawab
“dia menerimanya karena ia sedang membutuhkan uang untuk ongkos ia pulang
kerja, makan sehari hari dan juga membeli susu untuk anaknya yang masih balita
. Kalau program itu gagal iapun bisa menggantinya dengan uangnya nanti saat ia
gajian.” . Dan kebanyakan teman – teman saya yang menjawab adalah menerima uang
itu dan alasannya hampir sebagian sama . Teman saya yang menjawab tidak dia
memberikan alasan karena ia harus melihat dulu apa yang harus di kerjakan oleh
seorang programmer , kalau ia bisa mengerjakannya ia akan menerima dan kalau
kerjaan itu di luar kemampuanya, dia tidak akan menerimanya . Saya melihat
dengan kacamata saya sendiri , kalau dilihat dari alasan mereka semua
sepertinya teman - teman saya tidak
terlalu memahami apa yang sedang di berikan contoh kasus oleh dosen (termasuk
saya), kami bukan tidak mengerti apa yang di ceritakan oleh dosen, tetapi kami
masih belum mengerti cara kerja di perusahaan, kalau di perusahaan itu ada
penasehat / pemilih keputusan apakah si programmer itu boleh menerima tawaran
dari kliennya atau tidak walaupun si programmer sudah menyetujui kalau ia sudah
menerima tawaran dari kliennya . Lalu di jelaskanlah oleh dosen saya bahwa yang
benar itu adalah yang tidak menerima tawaran dari si kliennya programmer .
Karena kalau si programmer menerima tawaran itu berarti ia sudah melangkahi si
penasehat di perusahaan itu , karena yang benar adalah semua keputusan ada di
tangan si penasehat perusahaan itu. Apabila si penasehat perusahaan itu
menerima programmer itu harus mengerjakannya dan apabila tidak menerima si
programmer itu harus menolak, walaupun ia menyetujui proyek yang diberikan oleh
kliennya . Dan cara mengatasi masalah keuangan yang ada di keluarganya bahwa di
perusahaan itu ada istilah ‘cash bon’ yaitu mengambil gaji kita yang bulan
depan untuk sekarang , dengan catatan gaji bulan depan itu sudah terpotong oleh
kebutuhannya saat ini.
Lalu ada
cerita kedua yaitu seorang wanita yang mengurus anak - anaknya seorang diri
karena ia memutuskan untuk hidup masing - masing. Berawal dari berjualan yang
sekedar menjual barang apa saja. entah itu dari temannya ataupun dari kerabat
kerabat dekatnya. Lalu pada suatu saat ia sedang membutuhkan uang yang tidak
sedikit. uang 2 juta yang dia butuhkan, lalu saat ia sedang membeli minuman di
pinggir jalan kebetulan saja ia bertemu dengan temannya ketika SMA. Lalu dia
berbicara sebentar sambil mengenang masa lalunya, kemudian dia tahu bahwa
temannya ini sudah menjadi manager di sebuah perusahaan. Temannya ini berniat
ingin membantunya untuk memberikan uang yang ia butuhkan dengan catatan ia
harus datang ke kantornya esok hari. Lalu keesokan harinya datanglah si wanita ini ke kantor temannya
itu, tapi dia tidak bertemu dengan temannya karena temannya sedang ada janji di
luar, tetapi uang yang dijanjikannya itu sudah dititipkan ke sekretarisnya. Kemudian
diapun menerima uang itu dan menggunakannya sebagai modalnya berdagang.
Setelah itu
keesokan harinya datanglah seseorang yang berkunjung kerumahnya, tetapi ia
tidak tahu siapa orang itu, lalu tamu itu menanyakan tentang keluarganya bahwa
ia sudah tidak bersama dengan suaminya dan berdagang untuk menafkahi anak
anaknya, tak di duga duga tamu tersebut memberikan sejumlah uang kepadanya
karena si tamu itu tahu bahwa wanita ini harus menafkahi anak anaknya . Dan
malam hari tiba, kaka dai si wanita ini menelpon dan menceritakan bahwa tadi
siang ada temannya yang ingin menitipkan uang kepada adiknya ini untuk panti
asuhan yang berada di sebelah rumahnya itu, tapi si wanita ini keheranan karena
ia tidak tahu kalau uang itu ternyata untuk panti asuhan yang berada disebelah
rumahnya itu dan ia menceritaka kepada kakanya tentang ini . Lalu kakanya
berfikir bahwa itu adalah rezeki adiknya .
Dari cerita
di atas saya menyimpulkan :
-
Jangan
terlalu cepat mengambil keputusan tanpa ada diskusi terlebih dahulu, karena
setiap keputusan akan ada dampak . entah itu dampak positif atau dampak
negatif.
-
Kehidupan
ini tidak sesullit yang kita lihat, jika kita percaya bahwa Tuhan itu ada dan
kita selalu berusaha setelah itu kita berdoa kepadaNya agar semua masalah yang
kita hadapi bisa kita lewati dengan sebaik mungkin.
Kesimpulan
sebagian teman teman saya :
-
Setiap
keputusan pasti terdapat konflik
-
Setiap
keputusan pasti ada resiko yang didapat
-
Ketika
kamu mendapatkan masalah seberat apapun, percayalah pasti aka nada jalan
keluarnya. Dan satu yang pasti tidak ada satu orangpun di dunia ini yang tidak
mempunyai masalah
-
Setiap
peristiwa pasti ada khikmah
-
Jangan
pernah memaafkan kelalaian sendiri
-
Berusaha
untuk hadapi masalah yang ada, bersyukurlah terhadap apa yang telah kita
mililki
-
Setiap
pengambilan keputusan harus mengetahui kemampuan sendiri
-
Setiap
konflik kita harus tahu bagaimana cara
menyelesaikannya
The end
Tidak ada komentar: